LATIAN SOAL KASUS ASKEB GADAR
KELOMPOK 1 (INDUKSI PERSALINAN)
1. Ny.
A umur 24 tahun hamil 39 minggu dating
ke rumah sakit sudah megeluarkan lender darah sejak 3 hari yang lalu, selama 3
hari ibu tidak merasakan adanya kontraksi atau tanda – tanda kelahiran. Setelah
diperiksa tidak ditemukan tanda – tanda pembukaan. Tindakan apa yang harus
dilakukan oleh bidan ?
A. SC
B.
Induksi
C. Vacum
D. Forcep
E. Episiotomi
2. Dari
kasus di atas komplikasi yang akan terjadi jika tidak ditangani segera akan
mengakibatkan …..
A. Infeksi
Pada Ibu
B. Infeksi
Pada Janin
C.
Infeksi
Pada Ibu dan Janin
D. Perdarahan intracranial
E. Ruptur Uteri
3. Penanganan
yang tepat sesuai dengan kasus di atas adalah …..
A.
Oksitosin
drip dengan RL
B. Metergin
drip dengan RL
C. MgSO4
drip dengan RL
D. Tindakan
SC
E. Tidakan
Vacum
4. Berikut ini yang bukan risiko dari penanganan
di atas adalah ….
A. Melahirkan
Bayi Premature
B. Otot
Rahim Tidak berkontraksi Pasca Persalinan
C. Mengurangi
suplai Oksigen
D. Menekan
Talli Pusat dan mengurangi aliran oksigen ke bayi
E.
Rupture
Uteri
5. Ny.
B umur 24 tahun G2P0A0 hamil 39 minggu datang ke BPM mengeluh mules-mules dan
keluar lender darah. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil his
2x10’30” pembukaan 5 cm. setelah 4 jam observasi didapat his dan pembukaan
tetap. Diagnosa yang sesuai dengan kasus
tersebut adalah..
A. Partus
Presipitatus
B. Tetania
Uteri
C.
Inersia
Uteri Primer
D. Intersia
Uteri Sekunder
E. Partus
lama
KELOMPOK 2
(KURATASE)
Seorang perempuan umur 20 tahun datang ke pelayanan
kesehatan mengeluh keluar flek-flek darah dari kemaluan dan sedikit nyeri pada
supra symphisis. Anamnesa menemukan telat haid 2 bulan yang lalu, tapi belum
periksa, kemarin sempat terpeleset di kamar mandi dan jatuh terduduk.
Pemeriksaan tanda vital dan antopometri dalam batas normal, PPT +. TFU 1 jari
diatas simfisis, ostium uteri terbuka, sebagian jaringan-jaringan yang keluar
bersama darah, HB 10 gr%.
1.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus diatas ?
a.
Abortus komplitus
b.
Abortus iminens
c.
KET
d.
Abortus insipient
e. Abortus inkomplitus
2.
Dibawah ini yang bukan termasuk kasus ibu hamil dengan
tindakan kuretase ?
a. Anemia
b.
Abortus inkomplitus
c.
KET
d.
Molahidatidosa
e.
Abortus Komplitus
3.
Apa tindakan yang tidak dapat dilakukan bidan dalam
praktek mandiri ?
a.
Stabilisasi kondisi pasien
b.
Melakukan informed consent
c.
Merujuk pasien dengan posisi trendelenderg
d. Kuretase
e.
Memasang infuse RL
4.
Apakah perisapan yang sebelum dilakukan tindakan
kuretase, kecuali ....
a.
Puasa
b.
Cek adanya perdarahan
c.
Persiapan psikologis
d. Anjurkan ibu banyak minum
e.
Meminta penjelasan dokter
5.
Berapakah jangka waktu untuk hamil setelah dilakukan
kuretase ?
a. 3 bulan
b.
1 bulan
c.
5 bulan
d.
12 bulan
e.
2 bulan
KELOMPOK 3 (PERSALINAN SUNGSANG)
1. Seorang ibu berumur
28 tahun dengan usia kehamilan 24 minggu, datang ke RB untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil TTV dalam batas normal, perut membesar, payudara tegang dan
terdapat linea serta alba. TFU 24 cm teraba gerakan janin, pada auskultasi DJJ
diperut bagian atas pusat ibu.
Pada kasus yang dialami
ibu, diagnosanya adalah
a. ibu mengalami fetal
distress
b. ibu memang
dinyatakan hamil
c. ibu mengalami letak
normal
d. ibu mengalami letak
sungsang
e. ibu mengalami
kehamilan gamelli
2. Seorang bidan
melakukan palpasi leopold pada ibu multigravida dengan kehamilan 37 minggu,
tinggi fundus teraba bulat keras melenting, punggung janin berada dikanan, DJJ terdengar diatas pusat
ibu. Dari kasus yang dialami pasien tersebut, diagnosa sementara bidan adalah
ibu dengan presentasi bokong. Jadi penanganan persalinan untuk kasus tersebut
adalah ..
a. persalinan dengan
tekhnik Brach
b. persalinan dengan
tekhnik Mc.Robert
c. persalinan normal
d. persalinan dengan
dukun
e. persalinan dengan
tekhnik vacum
3. Ny.A G2P1A0 datang
ke BPM untuk memeriksakan kehamilannya dengan keluhan nyeri pada bagian
simfisis. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, TFU 29 cm, pada bagian
fundus teraba bulat keras dan melenting, DJJ didapatkan pada bagian kanan perut
ibu. Jadi diagnosa pada kasus diatas adalah
a. G2P1A0 uk 26 minggu dengan persentasi
sungsang
b. G2P1A0 uk 26
minggu dengan persentasi normal
c. G2P1A0 uk 26 minggu dengan persentasi kepala
d. G2P1A0 uk 26 minggu
dengan persentasi muka
e. G2P1A0 uk 26 minggu
dengan persentasi mulut
4. Ny.Z inpartu kala
II dengan persalinan sungsang, saat akan
melahirkan bahu terdapat hambatan lalu bidan melahirkan dengan cara manual aid.
Pada manual aid dengan menggunakan perasat lovset, cara melahirkan kepala bayi
menggunakan perasat ?
a. Mauriceau
b. naujoks
c. praque terbalik
d. wigand martin –
wingkel
e. brach
5. Ny.F inpartu kala II
dengan persalinan sungsang, keadaan ibu lemah dan dorongan meneran kurang baik.
Lalu bidan melakukan penyuntikan oksitosin 2-5 IU. Jadi, kapan waktu yang tepat
dilakukan penyuntikan oksitosin tersebut …
a. pembukaan lengkap
b. pada saat crowning
c. 1 menit setelah bayi
telah lahir
d. 5 menit setelah bayi
lahir
e. 10 menit setelah
bayi lahir
1. Ny.
E usia 24 tahun G1P0A0 hamil usia 17 minggu datang ke RSU dengan keluhan ibu
tidak merasakan gerakan janin dalam 24 jam terakhir, setelah dilakukan
pemeriksaan TTV dalam bataas normal, His tidak ada, DJJ (-) dan kemungkinan janin tidak bisa
dilahirkan pervaginam, lalu tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh dokter
obgyn?
a. Secsio
caesaria
b.
Embriotomi
c. Mc.
Robert
d. Vakum
e. Forcep
2. Ny.
U usia 28 tahun G2P1A0 hamil usia 18 minggu datang ke RSU dengan keluhan ibu
tidak merasakan gerakan janin dalam 24 jam terakhir, setelah dilakukan
pemeriksaan TTV dalam bataas normal, His tidak ada, DJJ (-) dan kemungkinan janin tidak bisa
dilahirkan pervaginam, kemudian dokter obgyn melakukan tindakan untuk memperkecil ukuran kepala janin dengan
cara memberi lubang dan mengeluarkan isi tengkorak, sehingga janin dapat
dilahirkan pervaginam. Disebut apakah tindakan yang dilakukan dokter obgyn
tersebut?
a. Kraniotomi
b.
Dekapitasi
c.
Kleidotomi
d.
Eviserasi
e.
Spondilotom
3. Ny.
R usia 23 tahun G2P1A0 hamil usia 20 minggu datang ke RSU dengan keluhan ibu
tidak merasakan gerakan janin dalam 24 jam terakhir, setelah dilakukan
pemeriksaan TTV dalam bataas normal, His (+),
DJJ (-), kemungkinan janin tidak bisa dilahirkan pervaginam dan di
indikasi distosia bahu, kemudian dokter obgyn melakukan tindakan untuk memotong atau mematahkan 1 atau dua buah
klavikula untuk memperkecil diameter lingkar bahu.. Disebut apakah tindakan
yang dilakukan dokter obgyn tersebut?
a.
Kraniotomi
b.
Dekapitasi
c. Kleidotomi
d.
Eviserasi
e.
Spondilotom
4. Ny.
A usia 29 tahun G1P0A0 hamil usia 19 minggu datang ke RSU dengan keluhan ibu
tidak merasakan gerakan janin dalam 24 jam terakhir, setelah dilakukan
pemeriksaan TTV dalam bataas normal, His (+),
DJJ (-), kemungkinan janin tidak bisa dilahirkan pervaginam dan di
indikasi hidrosepalus, kemudian dokter obgyn melakukan tindakan untuk Tindakan untuk mengeluarkan cairan dar
kepala janin. Disebut apakah tindakan yang dilakukan dokter obgyn tersebut?
a.
Kraniotomi
b.
Dekapitasi
c.
Kleidotomi
d. Pungsi
e.
Spondilotom
5.
Ny. U usia 28 tahun G2P1A0 hamil usia 18
minggu datang ke RSU dengan keluhan ibu tidak merasakan gerakan janin dalam 24
jam terakhir, setelah dilakukan pemeriksaan TTV dalam bataas normal, His His
(+), DJJ (-), kemungkinan janin tidak
bisa dilahirkan pervaginam dan di indikasi letak lintang, kemudian dokter obgyn
melakukan tindakan untuk merusak dinding
abdomen atau thorax untuk mengeluarkan organ viseral. Disebut apakah tindakan yang dilakukan dokter obgyn tersebut?
a.
Kraniotomi
b.
Dekapitasi
c.
Kleidotomi
d. Eviserasi
e.
Spondilotom
KELOMPOK 5 (TINDAKAN DILATASI JALAN
LAHIR)
KASUS 1
Ny. R umur 21 tahun datang ke Puskesmas
Mpunda dengan keluhan sakit pinggang menjalar ke perut bagian bawah dan ingin
melahirkan anak pertamanya. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan TTV normal,
BB: 57 kg, TB: 155 cm, Lila: 24 c, TFU: 30 cm, presentasi kepala, punggung
kanan, dan sudah masuk PAP. Keadaan ibu dan janin baik serta kontraksi uterus
bagus. Hasil pemeriksaan dalam didapatkan bukaan 10 dan ibu siap untuk meneran
tetapi keaadaan perineumnya sangat kaku. Kemudian setelah 60 menit ibu mengedan
bayinya belum juga lahir, tetapi kepala bayi sudah terlihat diintroitus vagina
sekitar 3 cm.
1. Tindakan
yang harus dilakukan oleh bidan tersebut ?
a. Merujuk segera
b.
Lakukan episiotomi
c. Memperluas jalan
lahir
d. Mendorong fundus
uteri
e. Memberikan ibu makan
dan minum
2. Untuk
membantu mempercepat proses persalinan Ny. R,bidan perlu melakukan ?
a. Amniotomi
b.
Episiotomi
c. Stimulasi puting
susu
d. Masase fundus uteri
e. Penekanan pada
fundus
3.
Tujuan
dilakukanya tindakan episiotomi setelah bukaan benar-benar lengkap agar ?
a.
Mengurangi rasa sakit saat ibu mengedan
b. Membantu ibu agar tidak terlalu
lama mengedan
c.
Membantu ibu untuk cepat melahirkan plasentanya
d.
Membantu ibu agar lebih percaya diri dalam penghadapi proses persalinan
e.
Membantu ibu untuk mempercepat persalinan dan mengurangi jumlah perdarahan yang
terjadi.
KASUS 2
Ny F usia 22
tahun G1P0A0, hamil 40 mgg datang ke RS denga riwayat DM. saat ini sedang dalam
proses persalinan kala II. Setelah kepala janin lahir, tidak terjadi putaran
faksi luar.
4.
Sebelum tidakana
pertolongan persalinan, yang perlu dilakukan adalah….
a.
Perikasa USG
b.
Perbaikan KU
c.
Episiotomy luas
d.
Berikan
antibiotik
e.
Kosongkan
kandung kemih
5.
Tujuan dari
tindakan episiotomy berdasarkan kasus diatas adalah…….
a.
Mempercepat proses kelahiran bayi
b.
Mempercepat
proses kelahiran plasenta
c.
Mencegah
perdarahan
d.
Mempercepat
persalian pada kala III
e.
Mencegah syok