MAKALAH
SISTEM
INFORMASI KESEHATAN
(KONSEP
DASAR SISTEM INFORMASI KESEHATAN)
Disusun
oleh Kelas B (kelompok 1)
Rischa
Ayu Widyaningrum 173112540120008
Nonik
Pratiwi 173112540120016
Rizka
Novita Devi 173112540120017
Diang
Utami 173112540120019
Nuryatika 173112540120020
UNIVERSITAS
NASIONAL
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PROGRAM
STUDI DIV KEBIDANAN
JAKARTA
2018
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Sistem Informasi Kesehatan
B. Manfaat
Sistem Informasi Kesehatan
C. Perkembangan
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia
D. Komponen
Sistem Informasi Kesehatan
E. Domain
Sistem Informasi Kesehatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur kepada Allah SWT, penulis telah dapat menyusun makalah yang
berjudul Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan.
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Kesehatan. Selain itu penulisan makalah ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengerti
dan memahami mengenai sistem informasi kesehatan yang ada di Indonesia.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
dari pembaca sangat kami harapkan agar dapat menyempurnakan makalah ini dan
dalam pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Ariati Dewi, SKM.,MKM selaku dosen
Sistem Informasi Kesehatan yang telah
membimbing kami.
Semoga
penulisan makalah ini menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan umumnya bagi masyarakat lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas
Nasional yang dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah bagi dunia pendidikan.
Jakarta,
17 Maret 2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka
penyajian informasi yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya
pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya
pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu
institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu
sistem informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem
informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada
rumah sakit. Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi.
Karena dengan penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses
pengambilan data maupun proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat
dan akurat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat
menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas,
institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat
digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai
dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat
dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet.
Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam
memanfaatkan internet untuk mengembangkan jaringan dalam manajemen database
sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang
memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang
bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada, namun
bagi mereka yang ingin menerapkan manajemen database dengan “aman” dan
“terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang
baik.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian Sistem Informasi Kesehatan?
2. Apa
saja manfaat Sistem Informasi Kesehatan?
3. Bagaimana
perkembangan Sistem Informasi di Indonesia?
4. Apa
saja komponen dari Sistem Informasi Kesehatan?
5. Apa
saja domain Sistem Informasi Kesehatan?
C.
Tujuan
Penuliasan
1. Untuk
mengetahui pengertian Sistem Informasi Kesehatan
2. Untuk
mengetahui manfaat Sistem Informasi Kesehatan
3. Untuk
mengetahui bagaimana perkembangan Sistem Informasi di Indonesia
4. Untuk
mengetahui komponen-komponen Sistem
Informasi Kesehatan
5. Untuk
mengetahui domain Sistem Informasi Kesehatan
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian
Sistem Informasi Kesehatan
1. Pengertian
Sistem
System
didefinisikan sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari
berbagai unsure yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian tujuan
dalam suatu batas lingkungan tertentu. System juga didefinisikan sebagai
kelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan. Suatu organisasi merupakan area sebuah system karena terdiri dari
sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu.
System sebagai suatu elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan
atau organisasi. Sehingga bisa dikatakan bahwa system berfungsi dengan segala
kegiatan untuk suatu maksud dan tujuan yan jelas yang mempunyai
komponen-komponen dan bekerja dalam suatu kesatuan dinamis dan saling
berhubungan.
System
terbentuk dari elemen-elemen bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi.
Adapun yang dimaksud dengan elemen atau bagian tersebut ialah suatu yang mutlak
harus ditemukan, yang jika tidak demikian halnya maka tidaklah ada yang disebut
dengan system. Elemen jika disederhanakan dapat dikelompokan dalam 6 unsur,
yaitu:
a. Masukan
(input). Masukan adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam system
yang diperlukan untuk dapat berfungsinya system tersebut.
b. Proses.
Proses adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam system yang
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
c. Keluaran
(output). Keluaran adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam system.
d. Umpan
balik. Yang dimaksud dengan umpan balik adalah kumpulan elemen atau bagian yang
merupakan keluaran dari system dan sekaligus sebagai masukan bagi system
tersebut.
e. Dampak.
Dampak adalaha akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu system.
f. Lingkungan.
Lingkungan adalah dunia luar system yang tidak dikelola oleh system tetapi mempunyai
pengaruh besar terhadap system.
2. Pengertian
Informasi
Informasi
menurut sauerborn dan Lippeveld (2000) adalah kumpulan dari fakta atau data
yang mempunyai arti. Jadi data yang terkumpul yang mempunyai arti, dengan kata
lain informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti bagi penerima
informasi. Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi
sesuai dengan kebutuhan tertentu. Pengolahan data menjadi informasi yang antara
lain berbentuk laporan, model deskriptif dan bentuk statistic. Dalam pengolahan
data menjadi informasi dapat terjadi kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh
metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah, tidak mengikuti prosedur
penolahan dengan benar, data hilang atau tidak terolah, kesalahan dalam
prosedur pengolahan atau akibat kesalahan yang disengaja. Informasi dalam
lingkup system informasi memiliki cirri benar atau salah, baru, tambahan
informasi yang telah ada, sebagai koreksi atas informasi yang salah, dan dapat
pula mempertegas informasi yang telah ada.
3. Pengertian
Sistem Informasi Kesehatan
Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) adalah
gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi
(mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk
mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan adalah integrasi antara perangkat,
prosedur dan kebijakan yang digunakan
untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan
manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
Dalam
literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut
WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama
dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
a. Service delivery
(pelaksanaan pelayanan kesehatan)
b. Medical product, vaccine, and
technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan)
c. Health worksforce
(tenaga medis)
d. Health system financing
(sistem pembiayaan kesehatan)
e. Health information system
(sistem informasi kesehatan)
f. Leadership and governance
(kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan
di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub
sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan
sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi
proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di Puskesmas atau Rumah
Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap,
tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi
kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
Sistem
informasi kesehatan adalah sistem informasi yang dapat secara selektif
menjaring data dari tingkat paling bawah dan mengolahnya untuk mendukung
pengambilan keputusan ditingkat atas pada bidang kesehatan (Depkes RI, 2001).
Dalam
peraturan pemerintah ini yang dimaksud dengan sistem Informasi Kesehatan adalah
seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur,
perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna
dalam mendukung pembangunan kesehatan.
B.
Manfaat
Sistem Informasi Kesehatan
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi
sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1. Membantu
pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan,
memantau perkembangan dan meningkatkannya
2. Pemberdayaan
individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan
berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan
dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
1. Memudahkan
setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
2. Memudahkan
fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3. Semua
kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara
terstruktur)
Begitu banyak manfaat Sistem Informasi
Kesehatan yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil
kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten
atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :
1. Mendukung
manajemen kesehatan
2. Mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan
3. Mengintervensi
masalah kesehatan berdasarkan prioritas
4. Pembuatan
keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-based
decision)
5. Mengalokasikan
sumber daya secara optimal
6. Membantu
peningkatan efektivitas dan efisiensi
7. Membantu
penilaian transparansi
C.
Perkembangan
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan
akan mengalami 3 pembagian masasebagai berikut :
1. Era
manual (sebelum 2005)
2. Era
Transisi (tahun 2005 – 2011)
3. Era
Komputerisasi (mulai 2012)
Masing-masing era Sistem Informasi
Kesehatan memiliki karakteristik yang berbedasebagai bentuk
adaptasi dengan perkembangan
zaman (kemajuan Teknologi Informasi
danKomunikasi – TIK).
1. Era
Manual (sebelum 2005)
Aliran
data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke
pusatmelalui berbagai jalan.Data dan
informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di Departemen
Kesehatan.
· Bentuk
data : agregat.
· Sering
terjadi duplikasi dalam pengumpulan data.
· Sangat
beragamnya bentuk laporan.
· Validitas
diragukan.
· Data
sulit diakses.
· Karena
banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data
sulitdioah dan dianalisis.
· Pengiriman
data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan
2. Era
Transisi (2005 – 2011)
· Komunikasi data
sudah mulai terintegrasi (mulai
mengenal prinsip 1
pintu, walaubeberapa masih
terfragmentasi).
· Sebagian
besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
· Sebagian
data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual.
· Keamanan
dan kerahasiaan data kurang terjamin.
3. Era
Komputerisasi (mulai 2012)
· Pemanfaatan
data menjadi satu pintu (terintegrasi).
· Data
disagregat
· Data
dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bangk data
dipusat (e-Helath).
· Penerapan
teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data.
· Keamanan
dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure login).
· Lebih
cepat, tepat waktu dan efisien.
· Lebih
ramah lingkungan
D.
Komponen-komponen
Sistem Informasi Kesehatan
1. Perangkat
keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat
lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat
keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur:
sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
4. Orang:
semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,
pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis
data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan
dengan penyimpanan data.
6. Jaringan
komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber
(resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
E.
Domain
Sistem Informasi Kesehatan
Secara umum domain SIK dapat dikelompokkan menjadi
2, berdasarkan pada karakteristik intergrasi sistem informasi (Raghupathi dan
Tan, 2002).
1. Sistem
informasi yang mempunyai derajat intergritasi internal yang tinggi
a. Sistem
informasi rekam medis elektronik
Menurut
Shortliffe (2001), rekam medik elektronik (rekam medik berbasis-komputer)
adalah gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status kesehatan
dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan
sedemikian rupa, hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam medis yang sah.
Karakteristik
rekam medis elektronik, yaitu:
· Akses
simultan dari berbagai tempat
· Tampilan
data dapat dilihat dari berbagai pendekatan
· Data
entry lebih terstruktur
· System
pendukung keputusan
· Mempermudah
analisis data
· Mendukung
pertukaran data secara elektronik dan pemanfaatan data secara bersama-sama
(data sharing)
· Dapat
bersifat multimedia
Manfaat
teknologi informasi dalam rekam kesehatan elektronik yang paling tinggi adalah
mengurangi medical error dan meningkatkan keamanan pasien (patient safety).
Salah satu peranan kecil teknologi informasi dalam tindakan pencegahan medical
error, yakni dengan melakukan pengaturan rekam medis pada suatu sistem aplikasi
manajemen rekam medis. Dengan adanya sistem aplikasi manajemen rekam medis,
maka medical error dalam pengambilan keputusan oleh tenaga kesehatan dapat
dikurangi karena setiap pengambilan keputusan akan berdasarkan rekam medis
pasien yang telah ada.
b. Sistem
informasi managemen dokumen
Manajemen
dokumen merupakan suatu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi
secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lainnya. Adapun manfaatnya adalah:
sebagai bahan pengambilan keputusan, sebagai memori suatu organisasi, sebagai
referensi sejarah suatu organisasi, mengurangi resiko teknis dan biaya,
meningkatkan efisiensi dan proses kinerja organisasi, serta meningkatkan proses
pengendalian yang lebih baik.
Sistem
informasi manajemen dokumen yang akan dibahas adalah sistem informasi manajemen
dokumen elektronik, yaitu suatu sistem aplikasi pengelolaan dokumen hardcopy
(dalam bentuk laporan paper based) yang sudah diubah ke dalam format digital
ataupun softcopy berupa file tipe doc, ppt, xls, 3gp, avi, mkv, dll, kemudian
diupload ke dalam software tertentu. Dokumen yang sudah diupload tersebut
kemudian dapat diakses, dicari, ditampilkan, maupun didistribusikan oleh
pengguna dokumen melalui sistem ini.
Beberapa
keuntungan dari sistem manajemen dokumen elektronik adalah sebagai berikut:
· Mempunyai
tingkat kecepatan pencarian dokumen yang tinggi.
· Tingkat
ketepatan yang tinggi, karena menggunakan sistem indeks, pencatatan tempat
penyimpanan secara fisik dan mempunyai dokumen bayangan dalam bentuk CD-ROM.
· Mendukung
pengelolaan dokumen. Dokumen elektronik dapat juga mengelola dokumen dalam
bentuk audio, video, maupun berbagai jenis gambar seperti photo, poster, peta,
dll.
· Tingkat
keamanan yang tinggi. Sistem ini terproteksi dengan adanya password, dan
mempunyai salinan data (backup) yang disimpan dalam lokasi atau media berbeda.
c. Sistem
informasi farmasi
d. Sistem
informasi geografis
Sistem
Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu
sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan
menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,
dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi.
Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan
analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang
dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem
Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk
menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
e. Sistem
pendukung pengambilan keputusan kesehatan
f. Sistem
informasi eksekutif
g. Data
warehouse dan datamining
2. Sistem
informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi.
a. Telemedicine
b. Internet,
intranet, ekstranet
c. Sistem
informasi kesehatan publik
DAFTAR PUSTAKA
Depkes
RI. Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI. 2001.
Kemenkes.
Pedoman Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan, 2011.
Sabarguna,Boy.S, Sistem Informasi
Kesehatan Rumah Sakit, RSU PKU Muhammadiyah,
Yogyakarta,
2004.
nasional.html.doc.
Diakses 17 Maret 2018
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/PPNomor46Tahun2014.pdf.
Diakses
17 Maret 2018
Diakses
17 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar