Rabu, 04 April 2018

MAKALAH KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI KESEHATAN



MAKALAH

SISTEM INFORMASI KESEHATAN
(KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI KESEHATAN)



Disusun oleh Kelas B (kelompok 1)
Rischa Ayu Widyaningrum    173112540120008
Nonik Pratiwi                         173112540120016
Rizka Novita Devi                 173112540120017
Diang Utami                           173112540120019
Nuryatika                               173112540120020



UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
JAKARTA
2018



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.   Rumusan Masalah
C.   Tujuan Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
A.   Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
B.   Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
C.   Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia
D.   Komponen Sistem Informasi Kesehatan
E.    Domain Sistem Informasi Kesehatan
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan
B.   Saran
DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, penulis telah dapat menyusun makalah yang berjudul Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan. Selain itu penulisan makalah ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengerti dan memahami mengenai sistem informasi kesehatan yang ada di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan agar dapat menyempurnakan makalah ini dan dalam pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Ariati Dewi, SKM.,MKM selaku dosen Sistem Informasi Kesehatan  yang telah membimbing kami.
Semoga penulisan makalah ini menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi masyarakat lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Nasional yang dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah bagi dunia pendidikan.


Jakarta, 17 Maret 2018




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan data pada rumah sakit. Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet.
Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan jaringan dalam manajemen database sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada, namun bagi mereka yang ingin menerapkan manajemen database dengan “aman” dan “terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.



B.    Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian Sistem Informasi Kesehatan?
2.     Apa saja manfaat Sistem Informasi Kesehatan?
3.     Bagaimana perkembangan Sistem Informasi di Indonesia?
4.     Apa saja komponen dari Sistem Informasi Kesehatan?
5.     Apa saja domain Sistem Informasi Kesehatan?

C.    Tujuan Penuliasan
1.     Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi Kesehatan
2.     Untuk mengetahui manfaat Sistem Informasi Kesehatan
3.     Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Sistem Informasi di Indonesia
4.     Untuk mengetahui komponen-komponen  Sistem Informasi Kesehatan
5.     Untuk mengetahui domain Sistem Informasi Kesehatan


BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
1.     Pengertian Sistem
System didefinisikan sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari berbagai unsure yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian tujuan dalam suatu batas lingkungan tertentu. System juga didefinisikan sebagai kelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi merupakan area sebuah system karena terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu. System sebagai suatu elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. Sehingga bisa dikatakan bahwa system berfungsi dengan segala kegiatan untuk suatu maksud dan tujuan yan jelas yang mempunyai komponen-komponen dan bekerja dalam suatu kesatuan dinamis dan saling berhubungan.
System terbentuk dari elemen-elemen bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Adapun yang dimaksud dengan elemen atau bagian tersebut ialah suatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian halnya maka tidaklah ada yang disebut dengan system. Elemen jika disederhanakan dapat dikelompokan dalam 6 unsur, yaitu:
a.      Masukan (input). Masukan adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam system yang diperlukan untuk dapat berfungsinya system tersebut.
b.     Proses. Proses adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam system yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
c.      Keluaran (output). Keluaran adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam system.
d.     Umpan balik. Yang dimaksud dengan umpan balik adalah kumpulan elemen atau bagian yang merupakan keluaran dari system dan sekaligus sebagai masukan bagi system tersebut.
e.      Dampak. Dampak adalaha akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu system.
f.      Lingkungan. Lingkungan adalah dunia luar system yang tidak dikelola oleh system tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap system.
2.     Pengertian Informasi
Informasi menurut sauerborn dan Lippeveld (2000) adalah kumpulan dari fakta atau data yang mempunyai arti. Jadi data yang terkumpul yang mempunyai arti, dengan kata lain informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti bagi penerima informasi. Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan tertentu. Pengolahan data menjadi informasi yang antara lain berbentuk laporan, model deskriptif dan bentuk statistic. Dalam pengolahan data menjadi informasi dapat terjadi kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah, tidak mengikuti prosedur penolahan dengan benar, data hilang atau tidak terolah, kesalahan dalam prosedur pengolahan atau akibat kesalahan yang disengaja. Informasi dalam lingkup system informasi memiliki cirri benar atau salah, baru, tambahan informasi yang telah ada, sebagai koreksi atas informasi yang salah, dan dapat pula mempertegas informasi yang telah ada.
3.     Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK)  adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan  adalah integrasi antara perangkat, prosedur  dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
a.      Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
b.     Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
c.      Health worksforce (tenaga medis)
d.     Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)
e.      Health information system (sistem informasi kesehatan)
f.      Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
Sistem informasi kesehatan adalah sistem informasi yang dapat secara selektif menjaring data dari tingkat paling bawah dan mengolahnya untuk mendukung pengambilan keputusan ditingkat atas pada bidang kesehatan (Depkes RI, 2001).
Dalam peraturan pemerintah ini yang dimaksud dengan sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.

B.    Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1.     Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya
2.     Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
1.     Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
2.     Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3.     Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)
Begitu banyak manfaat Sistem Informasi Kesehatan yang dapat membantu para pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut :
1.     Mendukung manajemen kesehatan
2.     Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
3.     Mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas
4.     Pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti (evidence-based decision)
5.     Mengalokasikan sumber daya secara optimal
6.     Membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi
7.     Membantu penilaian transparansi
  
C.    Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3 pembagian masasebagai berikut :
1.     Era manual (sebelum 2005)
2.     Era Transisi (tahun 2005 – 2011)  
3.     Era Komputerisasi (mulai 2012)
Masing-masing era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik yang berbedasebagai  bentuk  adaptasi  dengan   perkembangan  zaman   (kemajuan Teknologi   Informasi  danKomunikasi – TIK).
1.     Era Manual (sebelum 2005)
Aliran data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusatmelalui berbagai jalan.Data  dan informasi dikelola dan  disimpan  oleh masing-masing Unit di Departemen Kesehatan.
·       Bentuk data : agregat.
·       Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data.
·       Sangat beragamnya bentuk laporan.
·       Validitas diragukan.
·       Data sulit diakses.
·       Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulitdioah dan dianalisis.
·       Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan
2.     Era Transisi (2005 – 2011)
·       Komunikasi   data   sudah   mulai   terintegrasi   (mulai   mengenal   prinsip   1   pintu,   walaubeberapa masih terfragmentasi).
·       Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
·       Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual.
·       Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.
3.     Era Komputerisasi (mulai 2012)
·       Pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi).
·       Data disagregat
·       Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langgsung diunggah (uploaded) ke bangk data dipusat (e-Helath).
·       Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat langsung diunggah ke bank data.
·       Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai secure login).
·       Lebih cepat, tepat waktu dan efisien.
·       Lebih ramah lingkungan

D.    Komponen-komponen Sistem Informasi Kesehatan
1.     Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2.     Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3.     Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
4.     Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem infor­masi.
5.     Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6.     Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

E.    Domain Sistem Informasi Kesehatan
Secara umum domain SIK dapat dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan pada karakteristik intergrasi sistem informasi (Raghupathi dan Tan, 2002).
1.     Sistem informasi yang mempunyai derajat intergritasi internal yang tinggi
a.      Sistem informasi rekam medis elektronik
Menurut Shortliffe (2001), rekam medik elektronik (rekam medik berbasis-komputer) adalah gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan sedemikian rupa, hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam medis yang sah.

Karakteristik rekam medis elektronik, yaitu:
·       Akses simultan dari berbagai tempat
·       Tampilan data dapat dilihat dari berbagai pendekatan
·       Data entry lebih terstruktur
·       System pendukung keputusan
·       Mempermudah analisis data
·       Mendukung pertukaran data secara elektronik dan pemanfaatan data secara bersama-sama (data sharing)
·       Dapat bersifat multimedia
Manfaat teknologi informasi dalam rekam kesehatan elektronik yang paling tinggi adalah mengurangi medical error dan meningkatkan keamanan pasien (patient safety). Salah satu peranan kecil teknologi informasi dalam tindakan pencegahan medical error, yakni dengan melakukan pengaturan rekam medis pada suatu sistem aplikasi manajemen rekam medis. Dengan adanya sistem aplikasi manajemen rekam medis, maka medical error dalam pengambilan keputusan oleh tenaga kesehatan dapat dikurangi karena setiap pengambilan keputusan akan berdasarkan rekam medis pasien yang telah ada.
b.     Sistem informasi managemen dokumen
Manajemen dokumen merupakan suatu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lainnya. Adapun manfaatnya adalah: sebagai bahan pengambilan keputusan, sebagai memori suatu organisasi, sebagai referensi sejarah suatu organisasi, mengurangi resiko teknis dan biaya, meningkatkan efisiensi dan proses kinerja organisasi, serta meningkatkan proses pengendalian yang lebih baik.
Sistem informasi manajemen dokumen yang akan dibahas adalah sistem informasi manajemen dokumen elektronik, yaitu suatu sistem aplikasi pengelolaan dokumen hardcopy (dalam bentuk laporan paper based) yang sudah diubah ke dalam format digital ataupun softcopy berupa file tipe doc, ppt, xls, 3gp, avi, mkv, dll, kemudian diupload ke dalam software tertentu. Dokumen yang sudah diupload tersebut kemudian dapat diakses, dicari, ditampilkan, maupun didistribusikan oleh pengguna dokumen melalui sistem ini.
Beberapa keuntungan dari sistem manajemen dokumen elektronik adalah sebagai berikut:
·       Mempunyai tingkat kecepatan pencarian dokumen yang tinggi.
·       Tingkat ketepatan yang tinggi, karena menggunakan sistem indeks, pencatatan tempat penyimpanan secara fisik dan mempunyai dokumen bayangan dalam bentuk CD-ROM.
·       Mendukung pengelolaan dokumen. Dokumen elektronik dapat juga mengelola dokumen dalam bentuk audio, video, maupun berbagai jenis gambar seperti photo, poster, peta, dll.
·       Tingkat keamanan yang tinggi. Sistem ini terproteksi dengan adanya password, dan mempunyai salinan data (backup) yang disimpan dalam lokasi atau media berbeda.
c.      Sistem informasi farmasi
d.     Sistem informasi geografis
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
e.      Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan
f.      Sistem informasi eksekutif
g.     Data warehouse dan datamining
2.     Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi.
a.      Telemedicine
b.     Internet, intranet, ekstranet
c.    Sistem informasi kesehatan publik


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI. 2001.
Kemenkes. Pedoman Sistem Informasi Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan, 2011.
Sabarguna,Boy.S, Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit, RSU PKU Muhammadiyah,
Yogyakarta, 2004.
nasional.html.doc. Diakses 17 Maret 2018
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/PPNomor46Tahun2014.pdf.
Diakses 17 Maret 2018
            Diakses 17 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL KASUS ASKEB KEGAWATDARURATAN NEONATAL

LATIAN SOAL KASUS ASKEB GADAR KELOMPOK 1 (INDUKSI PERSALINAN) 1.       Ny. A umur 24 tahun hamil 39  minggu dating ke rumah sakit sud...