PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA
PERSALINAN
KALA
III
Tugas
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir
Dosen Pengampu : Lia Indria Sari, SST
Disusun Oleh Kelompok 4:
Gita Eka
Kharisma 013052
Rizka Novita Devi 013068
Kelas :
11B
AKADEMI KEBIDANAN BOGOR HUSADA
JL.KH.Soleh Iskandar No.4
Telp. 0251 8333399 Fax 0251
8334141
e-mail : www.akbidbogorhusadaplus.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi hamba Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi
Baru Lahir dengan judul makalah “Perubahan Fisiologis pada Persalinan Kala III”
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan di program studi di Akademi
Kebidanan Bogor Husada Plus. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Lia Indria Sari, SST selaku dosen pembimbing mata kuliah ini dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa
banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Bogor,
November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR
ISI………………………………………………….……………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………….…..........................................................1
1.2 Rumusan
Masalah…………….…………….……………….…………....................1
1.3 Tujuan Penulisan ………...………………….………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kala III…………………………………………………………...……...2
2.2 Fisiologi
Persalinan Kala III...
………..…………….……………………………….2
2.3 Mekanisme Pelepasan Plasenta ………………….…………………………………..3
2.4 Perasat Lepasnya Plasenta …………………………………………………………...4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….……..6
3.2 Saran …………………………………………………………………………….…...6
DAFTAR PUSTAKA…………………………….………………………………….......7
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia
luar. Persalinan merupakan proses alamiah, dimana terjadi dilatasi servix,
lahirnya bayi, dan plasenta dari rahim ibu, sejumlah perubahan-perubahan
fisiologi terjadi pada ibu selama proses persalinan. Sangat penting bagi bidan
untuk memahami perubahan-perubahan ini agar dapat mengartikan tanda-tanda dan
gejala persalinan nnormal dan abnormal.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1.
Apakah pengertian persalinan kala III ?
1.2.2.
Bagaimana Fisiologi persalinan kala III ?
1.2.3.
Bagaimana mekanisme pelepasan plasenta ?
1.2.4.
Apa saja perasat untuk mengetahui lepasnya plasenta?
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1.3.1.
Agar mahasiswa lebih memahami mengenai pengertian persalinan kala III
1.3.2. Agar mahasiswa lebih memahami mengenai fisiologi persalinan kala III
1.3.3. Agar mahasiswa lebih memahami mengenai bagaimana mekanisme pelepasan plasenta
1.3.2. Agar mahasiswa lebih memahami mengenai fisiologi persalinan kala III
1.3.3. Agar mahasiswa lebih memahami mengenai bagaimana mekanisme pelepasan plasenta
1.3.4.
Agar mahasiswa lebih memahami mengenai perasat untuk mengetahui lepasnya
plasenta
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kala III
Kala III persalinan dimulai dari
kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta dan selaput ketuban (Jones, 2001 :
75).
Pada kala III persalinan otot uterus
(miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Penyusutan ini menyebabkan berkurangnya implantasi plasenta
menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta
akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus (Depkes RI, 2007
: 123).
Tiga tanda
lepasnya plasenta yaitu perubahan bentuk dan tinggi uterus, tali pusat
memanjang dan semburan darah mendadak dan singkat (Depkes RI, 2007 : 124).
2.2 Fisiologi Persalinan Kala III
•
Pada kala tiga persalinan, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti
berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi
•
Penyusutan rongga uterus / berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta
• Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal-hal dibawah ini:
• Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal-hal dibawah ini:
1.
Perubahan bentuk dan tinggi fundus
2.
Tali pusat memanjang
3.
Semburan darah secara tiba-tiba
Pada kala III, otot uterus (miometrium) berkontraksi
mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan
ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena
tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak
berubah maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding
uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam
vagina.
Setelah janin lahir, uterus mengadakan kontraksi yang mengakibatkan penciutan permukaan kavum uteri, tempat implantassi plasenta. Akibatnya, plasenta akan lepas dari tempat implantasinya.
Setelah janin lahir, uterus mengadakan kontraksi yang mengakibatkan penciutan permukaan kavum uteri, tempat implantassi plasenta. Akibatnya, plasenta akan lepas dari tempat implantasinya.
2.3 Mekanisme Pelepasan Plasenta
Proses
kelahiran plasenta ini berlangsung 5-30 menit dengan kontraksi uterus 2-3 menit
sekali. Antara multipara dan primipara biasanya tidak terdapat perbedaan pada
durasi kala III (Farrer, 2001 : 128). Kala III terdiri dari 2 fase yaitu
a) Fase pelepasan
plasenta
Selama proses persalinan terjadi kontraksi otot rahim
yang disertai retraksi, artinya panjang otot rahim tidak kembali pada panjang
semula sehingga plasenta terlepas dari implantasinya. Umumnya pelepasan terjadi
dalam 5 menit terahir kala II.
Gejala – gejala yang menunjukkan
terjadinya pelepasan plasenta meliputi :
· Keluarnya darah
dari vagina
· Tali pusat
diluar vagina bertambah panjang
· Fundus uteri didalam
abdomen meninggi pada saat placenta keluar dari uterus masuk kedalam vagina.
· Uterus menjadi
keras dan bulat
Cara pelepasan ada beberapa macam
yaitu :
1.
Cara pelepasan menurut Duncan
Lepasnya plasenta mulai dari
pinggir,jadi pinggir uri lahir duluan. (20 %). Darah akan mengalir keluar
antara selaput ketuban.
2.
Cara pelepasan menurut Schultte
Lepasnya seperti kita menutup
payung, cara ini yang paling sering terjadi (80%). Yang lepas duluan adalah
bagian tengah, lalu terjadi retroplasental hematoma yang menolak plasenta mula
– mula bagian tengah, kemudian seluruhnya. Menurut cara ini, perdarahan
biasanya tidak ada sebelum plasenta lahir dan banyak setelah plasenta lahir.
b) Fase
pengeluaran
Apabila gejala – gejala tersebut sudah
ada diatas maka plasenta sudah siap untuk dikeluarkan. Kalau pasiannya sadar
maka ia diminta untuk mengejan sementara dilakukan tarikan perlahan – lahan
pada tali pusat.
2.4 Perasat
untuk mengetahui lepasnya plasenta yaitu :
(1) Perasat kustner
Tangan kanan menegangkan tali pusat, tangan kiri menekan di atas simfisis
pubis. Bila tali pusat tidak masuk lagi ke dalam vagina berarti plasenta telah
lepas.
(2) Perasat
strassman
Tangan kanan mengangkat tali pusat, tangan kiri mengetok
fundus uteri. Bila terasa getaran pada tangan kanan, berarti plasenta belum
lepas.
a. Perasat klein
Ibu diminta mengejan, tali pusat akan turun, bila
berhenti mengejan, tali pusat masuk lagi, berarti plasenta belum lepas dari
dinding uterus
b. Perasat Manuaba
Tangan kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim,
sedangkan tangan kanan memegang dan mngencangkan tali pusat. Kedua tangan
ditarik berlawanan, dapat terjadi
· Tarikan terasa berat dan tali pusat
tidak memanjang, berarti plasenta belum lepas.
· Tarikan terasa
ringan (mudah) dan tali pusat memanjang, berarti
plasenta telah lepas
Pengeluaran selaput janin ( membrane ) dilakukan
sedemikian rupa sehingga selaputnya dapat keluar dengan utuh :
· Plasenta yang
telah lahir dipegang selanjutnya selaput ditarik dan dipilinkan seperti tali.
· Ditarik dengan
klem perlahan – lahan
· Dikeluarkan
dengan manual dan digital
Normalnya, pelepasan plasenta ini
berkisar 15-30 menit sesudah anak lahir, namun kita dapat menunggu paling lama
sampai 1 jam. Tetapi bila banyak terjadi perdarahan atau bila ada persalinan –
persalinan yang lalu ada riwayat perdarahan
postpartum, maka tak boleh menunggu, sebaiknya plasenta dikeluarkan
dengan tangan. Juga kalau perdarahan sudah lebih dari 500 cc atau satu
nierbekken, sebaiknya uri langsung dikeluarkan secara manual dan diberikan
uterus tonika.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Pada kala III, otot uterus (miometrium) berkontraksi
mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan
ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena
tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak
berubah maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding
uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam
vagina.
3.2 Saran
Sebaiknya
tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan asuhan dalam masa persalinan
baik mandiri maupun kolaborasi. Seorang bidan harus mampu menguasai mengenai apa saja
perubahan fisiologi pada persalinan kala III dan bagaimana mekanisme dan
pemeriksaan pelepasan plasenta.
DAFTAR PUSTAKA
Rohani,
DKK. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Persalinan. Salemba Medika. Jakarta: 2011
http://mahasiswanwu.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
(diakses 18/11/2014 pukul 11.00)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar