Sabtu, 31 Maret 2018

MAKALAH PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA PERSALINAN KALA III


PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA PERSALINAN
KALA III
Tugas Mata Kuliah                 : Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir
Dosen Pengampu                    : Lia Indria Sari, SST







Disusun Oleh Kelompok 4:
Gita Eka Kharisma                 013052
            Rizka Novita Devi                  013068
Kelas         : 11B




AKADEMI KEBIDANAN BOGOR HUSADA
JL.KH.Soleh Iskandar No.4
Telp. 0251 8333399 Fax 0251 8334141



KATA PENGANTAR
           
Segala puji bagi hamba Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan mata  kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir dengan judul makalah “Perubahan Fisiologis pada Persalinan Kala III” Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
            Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan di program studi di Akademi Kebidanan Bogor Husada Plus. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lia Indria Sari, SST selaku dosen pembimbing mata kuliah ini dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
            Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


                                                                                                Bogor, November 2014

                                                                                                            Penulis





DAFTAR ISI


KATAPENGANTAR…………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………….……………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang…………………………….…..........................................................1
1.2  Rumusan Masalah…………….…………….……………….…………....................1
1.3 Tujuan Penulisan ………...………………….………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kala III…………………………………………………………...……...2
2.2 Fisiologi Persalinan Kala III... ………..…………….……………………………….2
2.3 Mekanisme Pelepasan Plasenta ………………….…………………………………..3
2.4 Perasat Lepasnya Plasenta …………………………………………………………...4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….……..6
3.2 Saran …………………………………………………………………………….…...6
DAFTAR PUSTAKA…………………………….………………………………….......7







BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Persalinan merupakan proses alamiah, dimana terjadi dilatasi servix, lahirnya bayi, dan plasenta dari rahim ibu, sejumlah perubahan-perubahan fisiologi terjadi pada ibu selama proses persalinan. Sangat penting bagi bidan untuk memahami perubahan-perubahan ini agar dapat mengartikan tanda-tanda dan gejala persalinan nnormal dan abnormal.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah pengertian persalinan kala III ?
1.2.2. Bagaimana Fisiologi persalinan kala III ?
1.2.3. Bagaimana mekanisme pelepasan plasenta ?
1.2.4. Apa saja perasat untuk mengetahui lepasnya plasenta?

1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1.3.1. Agar mahasiswa lebih memahami mengenai pengertian persalinan kala III
1.3.2. Agar mahasiswa lebih memahami mengenai fisiologi persalinan kala III
1.3.3.   Agar mahasiswa lebih memahami mengenai bagaimana mekanisme pelepasan plasenta
1.3.4. Agar mahasiswa lebih memahami mengenai perasat untuk mengetahui lepasnya plasenta









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kala III
Kala III persalinan dimulai dari kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta dan selaput ketuban (Jones, 2001 : 75).
Pada kala III persalinan otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ini menyebabkan berkurangnya implantasi plasenta menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus (Depkes RI, 2007 : 123).
Tiga tanda lepasnya plasenta yaitu perubahan bentuk dan tinggi uterus, tali pusat memanjang dan semburan darah mendadak dan singkat (Depkes RI, 2007 : 124).

2.2 Fisiologi Persalinan Kala III
             
• Pada kala tiga persalinan, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi
• Penyusutan rongga uterus / berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta
• Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua hal-hal dibawah ini:
1. Perubahan bentuk dan tinggi fundus
2. Tali pusat memanjang
3. Semburan darah secara tiba-tiba
Pada kala III, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.
Setelah janin lahir, uterus mengadakan kontraksi yang mengakibatkan penciutan permukaan kavum uteri, tempat implantassi plasenta. Akibatnya, plasenta akan lepas dari tempat implantasinya.

2.3 Mekanisme Pelepasan Plasenta
            Proses kelahiran plasenta ini berlangsung 5-30 menit dengan kontraksi uterus 2-3 menit sekali. Antara multipara dan primipara biasanya tidak terdapat perbedaan pada durasi kala III (Farrer, 2001 : 128). Kala III terdiri dari 2 fase yaitu 
a)      Fase pelepasan plasenta
Selama proses persalinan terjadi kontraksi otot rahim yang disertai retraksi, artinya panjang otot rahim tidak kembali pada panjang semula sehingga plasenta terlepas dari implantasinya. Umumnya pelepasan terjadi dalam 5 menit terahir kala II.
Gejala – gejala yang menunjukkan terjadinya pelepasan plasenta meliputi :
·       Keluarnya darah dari vagina
·       Tali pusat diluar vagina bertambah panjang
·       Fundus uteri didalam abdomen meninggi pada saat placenta keluar dari uterus masuk kedalam vagina.
·       Uterus menjadi keras dan bulat
Cara pelepasan ada beberapa macam yaitu :
1.     Cara pelepasan menurut Duncan
Lepasnya plasenta mulai dari pinggir,jadi pinggir uri lahir duluan. (20 %). Darah akan mengalir keluar antara selaput ketuban.
2.     Cara pelepasan menurut Schultte
Lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini yang paling sering terjadi (80%). Yang lepas duluan adalah bagian tengah, lalu terjadi retroplasental hematoma yang menolak plasenta mula – mula bagian tengah, kemudian seluruhnya. Menurut cara ini, perdarahan biasanya tidak ada sebelum plasenta lahir dan banyak setelah plasenta lahir.
b)      Fase pengeluaran
Apabila gejala – gejala tersebut sudah ada diatas maka plasenta sudah siap untuk dikeluarkan. Kalau pasiannya sadar maka ia diminta untuk mengejan sementara dilakukan tarikan perlahan – lahan pada tali pusat.

2.4 Perasat untuk mengetahui lepasnya plasenta yaitu :
(1)   Perasat kustner
Tangan kanan menegangkan tali  pusat, tangan kiri menekan di atas simfisis pubis. Bila tali pusat tidak masuk lagi ke dalam vagina berarti plasenta telah lepas.
(2)   Perasat strassman
Tangan kanan mengangkat tali pusat, tangan kiri mengetok fundus uteri. Bila terasa getaran pada tangan kanan, berarti plasenta belum lepas.
a.       Perasat klein
Ibu diminta mengejan, tali pusat akan turun, bila berhenti mengejan, tali pusat masuk lagi, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus
b.      Perasat Manuaba
Tangan kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim, sedangkan tangan kanan memegang dan mngencangkan tali pusat. Kedua tangan ditarik berlawanan, dapat terjadi
·  Tarikan terasa berat dan tali pusat tidak memanjang, berarti plasenta belum lepas.
·  Tarikan terasa ringan (mudah) dan tali pusat memanjang,           berarti plasenta telah lepas
Pengeluaran selaput janin ( membrane ) dilakukan sedemikian rupa sehingga selaputnya dapat keluar dengan utuh :
·     Plasenta yang telah lahir dipegang selanjutnya selaput ditarik dan dipilinkan seperti tali.
      ·   Ditarik dengan klem perlahan – lahan
      ·   Dikeluarkan dengan manual dan digital

Normalnya, pelepasan plasenta ini berkisar 15-30 menit sesudah anak lahir, namun kita dapat menunggu paling lama sampai 1 jam. Tetapi bila banyak terjadi perdarahan atau bila ada persalinan – persalinan yang lalu ada  riwayat  perdarahan  postpartum, maka tak boleh menunggu, sebaiknya plasenta dikeluarkan dengan tangan. Juga kalau perdarahan sudah lebih dari 500 cc atau satu nierbekken, sebaiknya uri langsung dikeluarkan secara manual dan diberikan uterus tonika.































BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Pada kala III, otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.

3.2 Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan asuhan dalam masa persalinan baik mandiri maupun kolaborasi. Seorang bidan harus mampu menguasai mengenai apa saja perubahan fisiologi pada persalinan kala III dan bagaimana mekanisme dan pemeriksaan pelepasan plasenta.















DAFTAR PUSTAKA

Rohani, DKK. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Salemba Medika. Jakarta: 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL KASUS ASKEB KEGAWATDARURATAN NEONATAL

LATIAN SOAL KASUS ASKEB GADAR KELOMPOK 1 (INDUKSI PERSALINAN) 1.       Ny. A umur 24 tahun hamil 39  minggu dating ke rumah sakit sud...