PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT
PENINGKATAN
KESEHATAN REPRODUKSI DAN PEMERIKSAAN IVA
(INSPEKSI
VISUAL DENGAN ASAM ASETAT)
Disusun oleh :
RIZKA NOVITA DEVI 173112540120017
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
2017
PROPOSAL
PENGABDIAN MASYARAKAT
PENINGKATAN
KESEHATAN REPRODUKSI DAN PEMERIKSAAN IVA
(INSPEKSI
VISUAL DENGAN ASAM ASETAT)
Rizka Novita Devi
Program Studi DIV Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional
ABSTRAK
Kanker leher
rahim merupakan masalah kesehatan yang penting bagi wanita. Kanker ini dialami
oleh lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia. Setiap tahun, lebih dari
460.000 kasus terjadi dan sekitar 231.000 orang meninggal karena penyakit ini.
Di Indonesia, kasus kanker leher rahim pada peringkat pertama dengan jumlah
kasus 14.368 orang. Dari jumlah tersebut, 7,297 orang meninggal dan
prevalensinya adalah 10.823 orang setiap tahunnya. Pemeriksaan kanker leher
rahim dengan metode IVA digunakan untuk mendeteksi kanker secara dini.
Pemeriksaan dilakukan terutama pada wanita yang telah menikah dan umur lebih
dari 25 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh di RW 4
Ciderum terdapat 4 RT dengan jumlah wanita usia subur kurang lebih 200 orang.
Pada kenyataannya para ibu belum mengetahui tentang deteksi dini kanker serviks
dan apa manfaat dari pemeriksaan IVA, maka dari itu perlu dilakukan penyuluhan
dan pemeriksaan IVA.
Kata Kunci: Kanker leher rahim, Metode IVA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
IVA merupakan salah satu metode untuk melakukan
deteksi dini adanya kanker leher rahim. Skrining dengan IVA ini dinyatakan
lebih mudah, lebih sederhana, dan lebih murah dibandingkan dengan tes pap
smear. Karena itu, pemeriksaan IVA ini memberikan harapan besar untuk terlindung
dari ganasnya efek kanker leher rahim, jenis kanker yang paling banyak
ditemukan pada perempuan Indonesia yang berusia 25 tahun ke atas. Masalah yang
menghadang dalam penanggulangan kanker leher rahim di Indonesia adalah masih
rendahnya angka cakupan tes deteksi dini atau skrining kanker ini. Skrining
adalah salah satu cara untuk menemukan lesi pre kanker dan kanker pada stadium
dini. Faktanya, angka skrining kanker leher rahim di Indonesia hanya berkisar
kurang dari (5%) (idealnya sekitar 80%).
Karena rendahnya angka skrining itulah, maka pantas
saja (70%) pasien kanker leher rahim di Indonesia terdiagnosis pada stadium
lanjut. Kondisi ini membuat rendahnya angka kesakitan dan tingginya angka
kematian pada pasien kanker leher rahim di Indonesia.
Berdasarkan laporan WHO pada tahun 2005, terdapat
lebih dari 500.000 kasus kanker leher rahim baru dan lebih (95%) di antaranya
ditemukan di negara-negara berkembang. Diperkirakan lebih satu juta wanita di
seluruh dunia yang saat ini sedang menderita kanker leher rahim dan kebanyakan
belum terdiagnosis atau tidak mendapatkan pengobatan yang dapat menyembuhkan
atau memperpanjang hidup mereka. Pada tahun 2005, hampir 260.000 wanita yang
meninggal akibat penyakit tersebut, dan (95%) di antaranya berasal dari negara-negara
berkembang.
Di Indonesia, kasus kanker leher rahim menempati
urutan pertama dengan jumlah kasus 14.368 orang. Dari jumlah itu, 7.297 di
antaranya, meninggal dunia, dan prevalensi setiap tahunnya 10.823 orang.
Informasi tersebut memberikan arti bahwa dari jumlah kasus yang ada, (50,78%)
mengalami kematian. Sementara jika mengacu pada prevalensi setiap tahunnya yang
mencapai 10.823 kasus, berarti setiap tahunnya terjadi kematian 5.495 orang.
Kasus kanker leher rahim di Indonesia, diperburuk
lagi dengan banyaknya (>70%) kasus yang sudah berada pada stadium lanjut
ketika datang ke Rumah Sakit. Kondisi ini terjadi juga di beberapa negara
berkembang, atau di negara miskin. Agar tercapai hasil pengobatan kanker leher
rahim yang lebih baik, salah satu faktor utama adalah penemuan stadium lebih
awal. Pengobatan kanker leher rahim pada stadium lebih dini, akan lebih
berhasil, sehingga mortalitas akan menurun.
Pemikiran perlunya metode skrining alternatif
dilandasi oleh fakta, bahwa temuan sensitivitas dan spesifisitas Tes Pap
bervariasi dari 50-98%. Selain itu juga kenyataannya skrining massal dengan Tes
Pap belum mampu dilaksanakan antara lain karena keterbatasan ahli
patologi/sitologi dan teknisi sitologi. Data dari sekretariat IAPI (Ikatan Ahli
Patologi Indonesia) menunjukkan bahwa jumlah ahli patologi 178 orang pada tahun
2001 yang tersebar baru di 13 provinsi di Indonesia(10)dan jumlah skriner yang
masih kurang dari 100 orang(11) pada tahun 2001. Sementara itu Indonesia
mempunyai sejumlah bidan; jumlah bidan di desa 55.000 dan bidan praktek swasta
(BPS) kurang sebanyak 16.000(1997) (12). Bidan adalah tenaga kesehatan yang
dekat dengan masalah kesehatan wanita, yang potensinya perlu dioptimalkan,
khususnya untuk program skrining kanker leher rahim. Juga adanya fakta bahwa di
antara petugas kesehatan termasuk bidan, kemampuan dan kewas-padaan terhadap
kanker leher rahim masih perlu diberdayakan.
B.
Analisis
Situasi
Penyakit kanker serviks merupakan penyakit kanker
dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks
sebesar 0,8‰. Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I.
Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5‰. Berdasarkan
estimasi jumlah penderita kanker serviks terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa
Timur dan Provinsi Jawa Tengah.
Upaya pengendalian kanker, dapat dilakukan melalui
pencegahan faktor risiko, deteksi dini, surveilans epidemilogi, dan penyebaran
informasi. Pencegahan kanker serviks serta monitoring lesi pra kanker adalah
melalui tes Pap smear, metode pemeriksaan lain yang lebih sederhana adalah
Inspeksi Visual dengan Asam asetat (IVA) yang cukup terjangkau harganya. Metode
pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat.
Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak
ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.
Berdasarkan data yang diperoleh di RW 4 Ciderum
terdapat 4 RT dengan jumlah wanita usia subur kurang lebih 200 orang. Pada
kenyataannya para ibu belum mengetahui tentang deteksi dini kanker serviks dan
apa manfaat dari pemeriksaan IVA, maka dari itu perlu dilakukan penyuluhan
mengenai deteksi dini kanker serviks dan selanjutnya perlu dilakukan
pemeriksaan IVA sebagai bentuk deteksi dini kanker serviks.
C.
Tujuan
Kegiatan
1. Meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini terjadinya kanker
serviks
2. Terdeteksinya
suspect kanker serviks dengan pemeriksaan IVA
3. Menjadikan
Puskesmas Ciderum sebagai tempat deteksi dini kanker servik dengan metode IVA
BAB II
RENCANA KERJA
A.
Jadwal
Kegiatan
No.
|
Kegiatan
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
1.
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Penyuluhan
tentang Kanker Serviks dan Pemeriksaan IVA
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pemeriksaan
IVA
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Pencatatan
dan Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
B.
Pelaksanaan
1. Target
Bentuk kegiatan dalam
pengabdian masyarakat ialah memberikan materi penyuluhan/ceramah dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa pemeriksaan IVA secara gratis masyarakat.
Dan target dari kegiatan ini adalah agar masyarakat khususnya wanita mengerti
dan paham mengenai kanker serviks dan pemeriksaan IVA.
2. Tempat
Pelaksanaan
Penyuluhan dan
pemeriksaan IVA dilakukan di Puskesmas Ciderum, Posyandu Kenanga dan Posyandu
mawar.
3. Waktu
Pelaksanaan
Senin, 01 Januari 2018 : Pembukaan dan sosialisasi program
Sabtu, 03 Februari 208 : Penyuluhan tentang kanker serviks dan
pemeriksaan IVA
di
Puskesmas Ciderum
Sabtu, 10 Februari 2018 : Penyuluhan tentang kanker serviks dan
pemeriksaan IVA
di
Puskesmas Ciderum
Sabtu, 17 Februari 2018 : Penyuluhan tentang kanker serviks dan
pemeriksaan IVA
di
Posyandu Kenanga dan Posyandu Mawar
Kamis,
01 Maret 2018 : Pemeriksaan IVA di
Puskesmas Ciderum
Kamis,
29 Maret 2018 : Pemeriksaan IVA di
Puskesmas Ciderum
Kamis,
26 April 2018 : Pemeriksaan IVA di
Posyandu Kenanga
Kamis,
17 Mei 2018 : Pemeriksaan IVA di
Posyandu Mawar
Senin,
04 Juni 2018 : Penutupan
4. Perlengkapan
-
Asam asetat
-
Sarung tangan
-
Kassa steril
-
Kapas
-
Larutan Klorin
-
Albothil
-
Spekulum
-
Tampontang
-
Bak instrument steril
-
Lidiwaten
-
Hand soap
-
Bed ginekologi
-
Lampu sorot
-
Selimut
5. Pelaksanaan
WAKTU
|
TEMPAT
|
KEGIATAN
|
PENANGGUNG
JAWAB
|
Senin,
01 Januari 2018
|
Puskesmas
Ciderum
|
Pembukaan
dan sosialisasi program
|
Ajeng Setya, SST
|
Sabtu,
03 Februari 208
|
Puskesmas
Ciderum
|
Penyuluhan tentang kanker serviks dan
pemeriksaan IVA
|
Lilis Rahayu, SST
|
Sabtu,
10 Februari 2018
|
Puskesmas
Ciderum
|
Penyuluhan tentang kanker serviks dan
pemeriksaan IVA
|
Ratna ningsih, SST
|
Sabtu,
17 Februari 2018
|
Posyandu
Kenanga
Posyandu
Mawar
|
Penyuluhan tentang kanker serviks dan
pemeriksaan IVA
|
Novi Kurnia, SST
Sri Wahyuni, SST
|
Kamis,
01 Maret 2018
|
Puskesmas
Ciderum
|
Pemeriksaan
IVA
|
Lilis
Rahayu, SST
|
Kamis,
29 Maret 2018
|
Puskesmas
Ciderum
|
Pemeriksaan
IVA
|
Ratna
Ningsih, SST
|
Kamis,
26 April 2018
|
Posyandu
Kenanga
|
Pemeriksaan IVA
|
Novi Kurnia, SST
|
Kamis,
17 Mei 2018
|
Posyandu
Mawar
|
Pemeriksaan IVA
|
Sri Wahyuni, SST
|
Senin,
04 Juni 2018
|
Puskesmas
Ciderum
|
Penutupan
|
Ajeng
Setya, SST
|
6. Ringkasan
a. Pengertian
Karsinoma Leher rahim
Karsinoma
adalah tumor yang bersifat ganas yang khusus di berikan untuk tumor epiteliel
dan sebabkan oleh neoplasma. Neoplasma adalah penyakit pertumbuhan sel yang
terjadi karena didalam tubuh timbul dan terjadi perkembangbiakan sel-sel yang
baru, yang bentuk dan sifat kinetiknya berbeda dari sel-sel normal asalnya
sehingga merusak bentuk atau fungsi organ yang terkena. Neoplasma ini terjadi
karena mutasi atau transformasi sel akibat ada kerusakan gen yang mengatur
pertumbuhan dan diferensiasi sel (Nada, 2007: 1).
Leher
rahim merupakan bagian dari uterus yang menjorok kedalam vagina yang terdiri
dari pars vaginalis atau portio dan pars supra vaginalis uteri atau bagian
kanalis yang berada diatas vagina saluran yang berada pada leher rahim disebut
kanalis servikkalis, panjangnya 2,5 cm yang dilapisi kelenjar-kelenjar bersilia
yang berfungsi sebagai reseptakulum seminis dengan pintu saluran leher rahim
sebelah dalam atau OUI (Ostium Uteri Internum ) dan pintu saluran leher rahim
di vagina atau OUE (Ostium Uteri Eksternum ) (Prawirohardjo, 2001: 9-10).
b. Faktor
Resiko Terjadinya Kanker Serviks
-
Umur nampaknya memainkan peran tertentu,
insiden akan meningkat sekitar usia 35 tahun ke atas dan menurun pada usia
menopause dan sangat jarang terjadi pada wanita kurang dari usia 15 tahun.
-
Merokok. Wanita yang merokok memiliki
resiko tiga kali lebih besar terhadap kanker serviks daripada non-perokok.
Bahan-bahan yang ditemukan dalam rokok setelah terhisap melalui paru-paru dapat
terdistribusi luas ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Beberapa senyawa
tersebut dapat dijumpai pada lendir serviks wanita yang merokok. Peneliti meyakini
bahwa bahan-bahan kimia tersebut dapat merusak DNA pada sel-sel serviks dan
berkontribusi terhadap berkembangnya kanker serviks.
-
Pil KB. Penggunaan pil KB dapat
meningkatkan risiko kejadian kanker serviks, terutama yang sudah positif
terkena HPV. Fakta menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral (pil KB)
sedikitnya 5 tahun ada hubungannya dengan peningkatan risiko kanker serviks. Analisis
data oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2003 menemukan
bahwa ada peningkatan resiko kanker serviks dengan penggunaan kontrasepsi oral,
dan resiko berkurang ketika obat kontrasepsi oral dihentikan. Laporan dari IARC
menyatakan bahwa dari 8 studi mengenai efek penggunaan kontrasepsi oral pada
wanita yang positif terhadap HPV, ditemukan peningkatan resiko 4 kali lebih
besar pada mereka yang menggunkan kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun. Resiko
kanker serviks juga meningkat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
pada usia sebelum 20 tahun.
-
Mempunyai pasangan yang sering
berganti-ganti partner dalam hubungan seks.
c. Gejala
Kanker Serviks
-
Perdarahan vagina yang bersifat abnormal
-
Adanya riwayat keputihan menahun
-
Perdarahan setelah berhubungan seksual
-
Nyeri yang menjalar ke pinggang atau
tungkai
-
Nyeri saat perkemih
d. Proses
Terjadinya Kanker Serviks
Gejala
umum kanker adalah dikarenakan adanya pertumbuhan sel yang tidak normal dalam
tubuh. Namun sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker terjadi perubahan bentuk
yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan itu tidak hanya satu atau dua
tahun saja. Perubahan itu memakan waktu hingga bertahun-tahun sebelum menjadi
kanker. Sebenarnya selama jeda tersebut jika Anda telah mengetahui bahwa Anda
terkena kanker leher rahim maka hal tersebut dapat dicegah. Anda dapat
menghentikan sel-sel yang tidak normal tersebut sebelum berubah menjadi sel
kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi dengan kehadiran tes
yang disebut dengan pap smear tes. sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi
terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher
rahim.Serviks atau leher rahim/mulut rahim terletak di bagian ujung bawah rahim
yang menonjol ke liang senggama (vagina). Kanker leher rahim terjadi
dikarenakan adanya pertumbuhan yang tidak normal dalam tubuh. Namun
perkembangan kanker serviks secara bertahap, tetapi progresif. Proses
terjadinya kanker ini dimulai dengan sel yang mengalami mutasi lalu berkembang menjadi
sel displastik sehingga terjadi kerainan epitel yang disebut disprasia. Dimulai
dari displasia ringan, displasia sedang, displasia berat, dan akhirnya menjadi
Karsinoma In-Situ (KIS), kemudian berkembang lagi menjadi karsinoma invasif.
e. Deteksi
Dini Kanker Serviks
Deteksi
Dini Kanker Serviks adalah Pemeriksaan untuk menemukan kanker di leher rahim,
dari sejak perubahan awal sel sampai dengan pra kanker. Pencegahan yang dapat
dilakukan antara lain:
-
Pencegahan Primer adalah pencegahan
terhadap etiologi penyakit.
-
Pencegahan Sekunder adalah penemuan
dini, diagnosis dini, dan terapi dini terhadap kanker.
-
Pencegahan Tertier. Yang dimaksud pencegahan
tertier adalah upaya meningkatkan angka kesembuhan, angka survival, dan
kualitas hidup dalam terapi kanker.
f. Cara
Pencegahannya
-
IVA
-
Pap Smear
-
Biopsi
g. Pemeriksaan
IVA
Pemeriksaan
IVA merupakan pemeriksaan yang sederhana, murah, cepat dan cukup akurat untuk
menemukan kelainan pada tahap kelainan sel (displasia) atau sebelum pra kanker
bila dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya. IVA salah satu cara melakukan tes
kanker serviks yang mempunyai kelebihan yaitu kesederhanaan teknik dan
kemampuan memeberikan hasil yang segera kepada ibu. Selain itu juga bisa
dilakukan oleh hamper semua tenaga kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan.
h. Cara Pemeriksaan
Pemeriksaan
Iva dilakukan dengan melihat langsung leher rahim yang telah di olesi dengan
larutan asam asetat 3- 5 %. Setelah ditunggu 1- 2 menit akan terlihat bercak
putih bila terdapat perubahan pada mulut rahim.
i. Hasil
Pemeriksaan
-
Hasil Tes-positif : bila diketemukan
plak putih yang tebal berbatas tegas atau epitel acetowhite (bercak putih),
terlihat menebal dibanding dengan sekitarnya , seperti leukoplasia, terdapat
pada zona transisional, menjorok ke arah endoserviks dan ektoserviks.
-
Positif 1 (+) : samar, transparan, tidak
jelas,terdapat lesi bercak putih yang ireguler pada serviks. Lesi bercak putih
yang tegas, membentuk sudut (angular), geograpic acetowhite lessions yang
terletak jauh dari sambungan skuamosa.
-
Positif 2 (++) : lesi achetowhite yang
buram, padat dan berbatas jelas sampai kesambungan skumokolumnar. Lesi
acetowhite yang luas circumorificial, berbatas tegas, tebal, dan padat.
Pertumbuhan pada serviks menjadi acetowhite.
-
Hasil Tes-negatif: permukaan polos dan
halus, berwarna merah jambu. Bila area bercak putih yang berada jauh dari zona
transformasi. Area bercak putih halus atau pucat tanpa batas jelas. Bercak
bergaris-garis seperti bercak putih. Bercak putih berbentukgaris yang terlihat
pada batas endocerviks. Tak ada lesi bercak putih. Bercak putih pada polip endoservikal
atau kista nabothi. Garis putih mirip lesi acetowhite pada sambungan skuamokolumnar.
-
Hasil normal : titik-titik berwarna
putih pucat di area endoserviks, merupakan epitel kolumnar yang berbentuk
anggur yang terpulas asam asetat. Licin,merah muda, bentuk porcio nomal.
-
Infeksi : servisitis (inflamasi,
hiperemisis), banyak flour, ektropion, polop.
-
Kanker : massa mirip kembang kol atau
ulkus dan mudah berdarah.
j. Keunggulan
Tes IVA
-
Mudah dan praktis dilakukan
-
Biaya murah
-
Alat- alat yang dibutuhkan sangat
sederhana
-
Dapat segera diterapi
-
Hasil bisa langsung diketahui
-
Dapat dilakukan oleh dokter/bidan
BAB III
PEMBIAYAAN KEGIATAN
Rencana
Anggaran Biaya
NO
|
KEGIATAN
|
KEBUTUHAN
|
ANGGARAN
|
1
|
Pembukaan dan penutupan
|
Snack 30 @ Rp 8.000 x 2
|
Rp. 480.000
|
2
|
Penyuluhan
|
Leafleat 200 @1.000 x 200
Snack 200 @ Rp 4.000 x 200
|
Rp. 200.000
Rp. 800.000
|
3
|
Pemeriksaan IVA
|
· Asam
Asetat
· Sarung
tangan (5 box @ Rp. 45.000)
· Kassa
Steril (50 kotak @ Rp. 2.500)
· Kapas
1 kg
· Larutan
Klorin (7 botol @Rp. 15.000)
· Albothil
(7 botol @Rp. 35.000)
· Hand
soap
· Konsumsi
(200 @ Rp 3.000)
· Sewa
alat (4 hari @Rp 150.000)
|
Rp.
50.000
Rp. 225.000
Rp. 125.000
Rp.
25.000
Rp. 105.000
Rp. 245.000
Rp.
30.000
Rp. 600.000
Rp. 600.000
|
4
|
Anggaran kegiatan umum
|
· Honorarium
-
Penyuluhan : 4 kali @ Rp. 100.000
- Pemeriksaan IVA : 4 kali @Rp.
150.000 x 2 Pemeriksa
· Transport
(9 @ Rp. 50.000)
· Dokumentasi
· Pembuatan
Spanduk
· Pembuatan
laporan Kegiatan
dan penggandaan
· ATK
· Pulsa
|
Rp. 400.000
Rp. 1.200.000
Rp. 450.000
Rp. 100.000
Rp.
75.000
Rp. 300.000
Rp. 100.000
Rp. 200.000
|
|
TOTAL
|
|
Rp. 6.310.000
|
Lucky Club Casino Site Review 2021 - LuckyClub.live
BalasHapusLucky Club 카지노사이트luckclub is an online casino. Its aim is to provide the best experience for people around the world. Players can choose from a range of different casino games,