MELAKUKAN MONITORING DAN KEGIATAN
PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
(KOHORT IBU, KOHORT BAYI DAN KOHORT
BALITA)
Di susun oleh kelompok 2:
Nonik Pratiwi (013060)
Nopi Mardianti (013061)
Nuril Amalia Ismiyati (013062)
Puput Novitasari (013064)
Rigeni Monica Ferly (013065)
Rika Dwi Wahyuni (013066)
Riska Hernawati (013067)
Rizka Novita Devi (013068)
Shipa Khoirunisa (013069)
Sisi Amelia (013070)
Siti Anna Rosnia Fitriani (013071)
Siti Khopipah (013072)
Siti Aisyah (013073)
Yayang Diana Yusuf (013076)
Zanti Rosa Arafah (013077)
Widya Puji Astuti (013117)
Kelas
II B
AKADEMI KEBIDANAN BOGOR HUSADA PLUS
Jl.
H. Sholeh Iskandar no 4 Kota Bogor (Jl. Baru – Ring Road) BOGOR
Telp : ( 0251 ) 8 3333 99 ( Hunting )
Telp : ( 0251 ) 8 3333 99 ( Hunting )
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi hamba Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan mata kuliah Askeb Komunitas dengan judul “MELAKUKAN MONITORING DAN KEGIATAN PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS (KOHORT
IBU, KOHORT BAYI DAN KOHORT BALITA)”
Kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan
umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah ini di program studi di Akademi Kebidanan Bogor Husada Plus.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Astrina Ester, SST,
M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah ini dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa
banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Bogor,
Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR………………………………………………………………….……ii
DAFTAR ISI………………………………………………….…………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….………....1
1.2 Rumusan
Masalah…………….…………….……………….………….......................1
1.3 Tujuan Penulisan..………...………………….…………………………..……….……..1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kohort…………...………………………….…………........ ……...……... 3
2.2 Tujuan……….……………….. …………………………………………………………3
2.3 Jenis Register Kohort……………………………………….………………………….
3
2.4 Cara Pengisian Kohort
………………………………………………………………….4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….…….6
3.2 Saran ……………………………………………………………………………….…..6
DAFTAR PUSTAKA…………………………….……………………………………......7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan
penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak
pemberi asuhan kebidanan. Dalam memberi asuhan bidan sebagai individu yang
memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya, bio-psiko sosial .Di
tengah masyarakat ,bidan juga berperan dalam memberi pendidikan kesehatan dan
mengubah prilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup yag tidak
sehat.Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap keluerga
dan masyarakat. Oleh karena itu,bidan harus mempunyai pendekatan manajemen
agar dapat mengorganisasikan semua unsur - unsur yang terlibatdalam
pelayanannya dengan baik dalam rangka menuunkan angka kematian ibu dan anak.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian / tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang
terfokus pada klien. (Varney, 1997)
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang masalah diatas, maka dianggap perlu dibuat suatu
perumusan masalah yang terkait dengan penulisan ini yaitu “Bagaimanakah kohort ibu, bayi dan balita?”
.1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan mengenai kohort ibu bayi dan balita sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum
dari penulisan makalah ini adalah mengetahui Bagaimana kohort ibu bayi dan balita..
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya pengertian
kohort;
2. Diketahuinya tujuan
kohort;
3. Diketahuinya jenis registrasi kohort;
4. Diketahuinya cara pengunaan kohort.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan terhadap “melakukan monitoring dan kegiatan pelayanan
kebidanan komunitas” meliputi tiga aspek yaitu:
1.4.1 Manfaat Teoritik
Dapat
menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu
metode penulisan, khususnya mengenai
melakukan monitoring dan kegiatan pelayanan kebidanan komunitas.
1.4.2 Manfaat Substantive
1. Bagi
Penulis
Dapat
memberikan manfaat serta pengetahuan yang dapat berguna bagi mahasiswi,
khususnya Mahasiswi Akademi Kebidanan dalam memahami tentang melakukan monitoring dan kegiatan pelayanan kebidanan
komunitas .
2. Bagi Institusi
Untuk
bahan kajian terhadap teori yang telah diperoleh mahasiswi selama mengikuti
kegiatan belajar mengajar di Akademi Kebidanan Bogor Husada, serta sebagai
referensi di institusi pendidikan Akademi Kebidanan Bogor Husada.
1.5 Metode Penulisan
Metode
yang digunakan dalam pengerjaan makalah ini adalah metode pustaka yaitu dengan
media internet.
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1 Pengertian
Kohort
Kohort
berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses pengamatan
prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek maupun objek. Sedangkan
pada pemantauan pelayanan kebidanan register kohort adalah sumber data
pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.
2.2 Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan
neonatal yang terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.
2.3 Jenis Registrasi Kohort
1. Register
kohort ibu
Register
kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta
keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang
pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan
yang mana informasi pada saat ini lebih difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi
baru lahir tanpa adanya duplikasi informasi
2. Register
kohort bayi
Merupakan
sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
3. Register
kohort balita
Merupakan
sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan sampai dengan
5tahun,Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen
yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah
yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat
tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh
masyarakat.
2.4 Cara pengisian kohort
2.4.1 Pengisisian Kohort Ibu
a. Kolom diisi sebagai berikut :
1) Diisi nomer
urut.
2) Diisi nomer
indeks dari family folder.
3) Diisi nama
ibu hamil.
4) Diisi nama
suami ibu hamil.
5) Diisi alamat
ibu hamil.
6) Diisi umur
ibu hamil.
7) Diisi umur
kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu / tanggal HPL.
8) Factor
resiko : diisi v ( rumput ) untuk ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
9) Paritas
diisi Gravidanya.
10) Diisi bila
jarak kehamilan <>
11) Diisi bila
BB ibu <>
12) Diisi bila
TB ibu <>
13) Sampai dengan 17) Resiko tinggi : Diisi dengan tanggal
ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi, HB diperiksa dan ditulis hasil
pemeriksaannya.
18) Pendeteksian faktor resiko : Diisi
tangga ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan.
19) Diisi tanggal ditemukan ibu hamil
dengan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan.
20) Sampai dengan 22) Diisi tanggal
imunisasi sesuai dengan statusnya.
23) Sampai dengan 34) Diisi umur
kehamilan dalam bulan kode pengisian sebagai berikut :
K I : Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada
kehamilan 1 s/d 5 bulan dengan rambu – rambu O dan secara langsung juga akses
dengan rambu – rambu ◙
K 4 : Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya.
Untuk memperoleh K4 dapat memakai rumus 1 – 1 – 2
atau 0 – 2 – 2 dengan rambu-rambu Δ
Perhatian : K4 tidak boleh pada usia kehamilan 7 bulan.
Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan pada bulan berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar tidak kehilangan K4.
Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada akhir kehamilannya periksa di wilayah kita karena untuk melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas
Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan pada bulan berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi agar tidak kehilangan K4.
Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada akhir kehamilannya periksa di wilayah kita karena untuk melahirkan dan penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas
Akses
:Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan tidak memandang usia kehamilan
dengan rambu-rambu Ο.
35) Penolong Persalinan, diisi tanggal
penolong persalinan tenaga kesehatan.
36) Diisi tanggal bila yang menolong
bukan tenaga kesehatan.
37) Hasil akhir Kehamilan : Abortus
diisi tanggal kejadian abortus.
38) Diisi lahir mati.
39) Diisi BB atau BBL <>
40) Diisi BB atau BBL > 2500 gram.
41) Keadaan ibu bersalin, diberi tanda v
bila sehat.
42) Dijelaskan sakitnya.
43) Diisi sebab kematiannya.
44) Diisi sebab kematiannya.
45) Diisi v ( rumput ).
46) Diisi apabila pindah, atau yang
perlu diterangkan.
2.4.2
Cara Pengisian Register Kohort Bayi
Cara pengisian kohort bayi Yang lama
Kolom 1
Diisi nomor urut
Kolom 2.
Diisi Nama bayi dan orang tua bayi
Kolom 3.
Diisi tanggal lahir bayi
Kolom 4.
Diisi jenis kelamin bayi
Kolom 5 .
Diisi berat badan bayi saat lahir
Kolom 6.
Diisi alamat
Kolom 7 dan 8.
Kunjungan neonatal (by umur 0-7 hr dan by umur 8- 1
bln)
Kolom 9-20 .
Diisi hasil penimbangan bayi
-Berat badan bayi
-Status timbang bayi : N,T,TT,O
-Status gizi : Baik,Kurang ,Buruk
-Diberi warna
Kolom 21-27 .
Diisi Tanggal bayi mendapatkan pelayanan imunisasi
Kolom 28-31
Diisi tanggal ,jika ditemukan baayi meninggal
Kolom 32 .
Diisi bila bayi pindah atau ada yang perlu diterangkan
Cara pengisian kohort bayi yang baru
Kolom 1-13
Diisi tanggal dan bulan saat bayi diperiksa
Diisi S jika sehat,diisi klasifikas/diagnosa penyakit
jika sakit
Diisi + jika meninggal dan tulis penyebab kematiannya
Kolom 14-37
Diisi tanggal periksa
Diisi N jika berat badan sesuai garis pertumbuhan
Diisi T jika tidak naik berat badannya,tetap,atau
kenaikan berat badannya tidak dapat mengikuti garis pertumbuhannya.
Diisi O jika tidak ditimbang pada bulan lalu
Diisi B jika baru pertama kali di timbang
Diisi E 1/2/3/4/5/6 jika bayi diberi asi ekslusif
Diisi Ds jika dilakukan KPSP dan hasilnya sesuai
Diisi Dm jika dilakukan KPSP dan hasilnya meragukan
Diisi Dp jika dilakukan KPSP dan hasilnya ada
penyimpangan
Kolom 38-44
Diisi tanggal dan bulan pelayanan
Kolom 45
Diisi tanggal dan penyebab
kematian(Pnemoni,Diare,DBD,Tetanus,Difteri)
Kolom 46
Diisi keterangan baru atau pindah
domisili
2.4.3. Cara
Pengisian Register Kohort Balita
a. Kolom diisi
sebagai berikut :
1) Diisi nomor
urut. Sebaliknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor urut ibu pada
register khort ibu.
2) Disi nomor indeks dari Family Folder.
3) Sampai
dengan 7) Jelas.
8) Sampai
dengan 31) Dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi.
32) Sampai dengan 35) Diisi tanggal
pemberian vitamin A bulan Februari dan Agustus.
36) Diisi tanggal bila ditemukan sakit.
37) Diisi penyebab sakit.
38) Diisi tanggal meninggal.
39) Diisi sebab meninggal.
40) Diisi tanggal bila ditemukan
kelainan tumbuh kembang.
41) Diisi jenis kelamin tumbuh kembang.
42) Diisi bila ada keterangan penting
tentang balita tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Register
kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan
balita. Upaya kesehatan
Ibu dan Anak adalah
upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Unit Pelayanan Bayi
Balita berfungsi memelihara kesehatan bayi balita dengan melaksanakan upaya
promotif preventif agar bayi balita sehat dan tumbuh kembang dengan optimal.
3.2 Saran
Seorang bidan komunitas harus mampu menggunakan
kohort, karena kohort tersebut yang dapat membantu kita dalam menjalankan
program dan melihat apakah program yang telah kita programkan berhasil berjalan
dengan baik atau tidak. Sebagai seorang bidan apalagi yang ditempatkan di
komunitas hendaknya kita dapat dan harus melakukan pencatatan dan pelaporan
untukmembantu kita dalam mempertanggung jawabkan program kita.
Dengan
disusunnya makalah ini kami mengaharapkan kepada pembaca bisa memahami maksud
dan tujuan dari makalah ini. Bisa menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi organisasi dan manajemen dalam pelayanan kebidanan ini dan mampu
memahami tentang materi kohort serta pengisiannya
DAFTAR PUSTAKA
Yiluanti,
lia, Am.Keb, MKM. Asuhan Kebidanan IV. Trans Info Media, Jakarta 2010
Abdul Bari Saifudin. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Yayasan
Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar